Tentang Kami

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR

A.    KEADAAN SEBELUM RUMAH SAKIT BERDIRI
Sampai pada tahun 1966, warga masyarakat Kampung Sukamaju Pematangsiantar benar-benar kehausan akan kesejahteraan sosial terutama di bidang kesehatan karena belum adanya sarana/unit pelayanan kesehatan. Mengingat bahwa pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat vital untuk masyarakat maka beberapa orang tokoh dan pengetua masyarakat Kampung Sukamaju menyepakati pembentukan satu UNIT PENGOBATAN KECIL.
        Pembentukan unit Pengobatan tersebut diprakarsai oleh:
1.   Pastor Th.Liebreks (Pimpinan Seminari)
2.   Bp. V.Silalahi (Guru Seminari menengah)
3.   Bp. AWT Situmorang (Guru SMA Budi Mulia)
4.   Bp. ELI.Nainggolan (Guru SMA , Budi Mulia)
5.   Bp. BV.Tamba (Guru SMP.Cinta Rakyat)
6.   ST. Ginting (Guru Seminari Menengah)
7.   GMB. Sianturi (alm) selaku D.Gereja
8.   E. Simamora (alm)  Kep.Kampung Sukamaju
9.     Pdt. W. Lumbantobing (Sekjen Gereja HKI)
10.   N. Simangunsong (Pensiunan Jaksa P. siantar)
11.   W.Siagian (pengusaha CV Saudara)
12.   St. R. Sitohang (alm)
13.   Gr. D.Simangunsong (alm)
        Dan Tenaga Paramedis/Perawat:
1.    Ny. V. Silalahi br Silaban
2.    Ny. Eli.Nainggolan

Unit Pengobatan ini dibentuk dari, oleh dan untuk warga masyarakat Sukamaju, dan dengan suatu ketentuan bahwa apabila ada di Kampung Sukamaju ini berdiri suatu balai pengobatan/Puskesmas/Rumah Sakit, maka Unit Pengobatan ini dengan sendirinya menjadi bubar. Demikianlah akhirnya balai pengobatan kecil ini bubar sesudah Rumah Sakit Harapan didirikan di Kelurahan Sukamaju.

B.     PENDIRIAN RUMAH SAKIT HARAPAN
Pada tahun 1966, Mgr. DR. AH. Van Den Hurk (Alm) sebagai Uskup Agung Medan melalui Dewan Gereja Roma Katolik Kabupaten Simalungun/Kotamadya Pematangsiantar membuat perencanaan untuk mendirikan sebuah rumah sakit sesuai dengan informasi yang diterima dari beberapa orang pastor di Pematangsiantar pada masa itu. Salah seorang di antara mereka adalah Pastor Th. Liebreks OFMCap yang pada waktu itu berdomisili di kampung Suka Maju sebagai Kepala Seminari Menengah Pematangsiantar.
Pada tanggal 15 Agustus 1967, Dewan Gereja Roma Katolik Kabupaten Simalungun/Kotamadya Pematangsiantar memohon izin mendirikan rumah sakit ke Departemen Kesehatan RI yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Gereja masing-masing atas nama GBM. Sianturi (Alm) dan DJF. Sianturi (Alm). Setahun kemudian, izin tersebut diterbitkan berupa Surat Ijin Sementara Nomor 3885/BW/SID/1968 tanggal 19 Juli 1968, yang ditandatangani oleh dr. N. Hulman Lumban Tobing selaku Pengawas/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dengan nama RUMAH SAKIT ROMA KATOLIK, yang beralamat di. Jl. Lapangan Bola Atas Kampung Suka Maju  kodya Pematangsiantar, dengan status Rumah Sakit Swasta. Dan sebagai Pimpinan Rumah Sakit adalah Sr. Meinalda FCJM (Belanda) dan dokter penanggung jawab adalah dr. Luhut Lumban Tobing. Rumah Sakit ini didirikan dibawah naungan Keuskupan Agung Medan maka sebagai pemiliknya adalah Keuskupan Agung Medan.

Pada tanggal 26 April 1971Mgr. DR. AH. Van Den Hurk (Alm) membentuk sebuah badan sebagai pengelola/penanggung jawab pelaksanaan kegiatan operasional Rumah Sakityang disebut Yayasan Harapan dan semua urusan, hak dan wewenang secara sepenuhnya diserahkan oleh Dewan Gereja Roma Katolik kepada Yayasan ini sampai sekarang. Kemudian oleh Pengurus Yayasan Harapan mengganti nama RUMAH SAKIT ROMA KATOLIK menjadi RUMAH SAKIT HARAPAN sebagaimana disebut dalam Surat Ijin Sementara. Pemegang pucuk pimpinan dalam Yayasan Harapan ini adalah Pastor Th. Liebreks OFMCap.

C.    PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT HARAPAN
1.    PADA AKHIR TAHUN 1969, Pembangunan Gedung Rumah Sakit (Gedung Induk) telah selesai dan siap pakai, yang terdiri atas :
a)   Poliklinik Umum dan Ruang Tunggu
b)   Kamar Obat
c)   Ruangan Opname
d)   Kantor Administrasi Umum & keuangan

2.     PADA TANGGAL 01 APRIL 1970, Poliklinik Umum dibuka dan Dokter Penanggungjawab adalah: Dr.Luhut Lumbantobing (alm) dan sebagai pimpinan poloklinik /Direktris adalah: Sr. M.Meinalda FCJM.
        KEGIATAN-KEGIATAN:
       Memberikan pelayana/n rawat jalan dan rawat inap sesuai dengan sifat dan fungsinya sebagai rumah sakit. Di samping itu juga menjalankan kegiatan sosial lain, yaitu:
1)    Sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 1992: merawat dan mengasuh bayi-bayi yang ibunya meninggal (bayi titipan)
2)    Sejak tahun 1971 sampai dengan 1992: menyelenggarakan suatu Pusat Kesehatan Masyarakan Harapan yang disebut HEALTH CENTRE HARAPAN. Dan kemudian berubah nama menjadi BAGIAN PENGEMBANGAN SWADAYA MASYARAKAT (BPSM) HARAPAN. Pejabat/pimpinan sesuai dengan periodenya adalah sebagai berikut:
a)    BRUDER FLOOR (groothuis Theodorus Frederikus Johannes) dengan masa jabatan: Maret 1971-Desember 1976
b)   Theodora Sihotang, jabatan selaku koordinator dengan masa jabatan : Januari 1976 - Agustus 1980
c)   Dr. Med Sarmedi Purba dengan jabatan sebagai Pimpinan dengan masa jabatan : Maret 1980 - Desember 1983
d)   Sr. Jeanette Van Paassen sebagai koordinator dengan masa jabatan: September 1980 - September 1980 - September 1982
e)    Marihat Ginting sebagai Kepala Bagian dengan masa jabatan : Januari 1984 – 1992
    Kegiatannya adalah:
Memberikan Bimbingan dan Penyuluhan bagi warga masyarakat di wilayah kerja/binaan BPSM Harapan. Kegiatan ini dilaksanakan atas persetujuan/izin dari Danas Kesehatan Tk.II Kodya Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, dan bekerjasama dengan Puskesmas Pemerintah yang ada di daerah Binaan Harapan yaitu:
·    Kelurahan Sukamaju Kotamadya Pematangsiantar
·    Kelurahan Pardamean Kotamadya Pematangsiantar
·    Kepenghuluan Sukaraja Kotamadya Pematangsiantar
·    Kepenghuluan Bp.Nauli Kotamadya Pematangsiantar
·    Kepenghuluan Silau Malaha Kab. Simalungun
·    Kepenghuluan Silampuyang Kab. Simalungun

D.    BERDIRINYA KLINIK BERSALIN
Untuk dapat terpenuhi tuntutan kebutuhan pelayanan pasien, mengingat fasilitas unit perawatan kebidanan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, maka pembangunan ruangan klinik bersalin dilaksanakan pada tahun 1972. Berdirilah Klinik Bersalin RS. Harapan. Selain itu, juga dibangun ruangan dapur umum, kamar cuci, dan unit kamar mayat.

E.     KETENAGAAN/TENAGA DOKTER
Sejak rumah sakit ini berdiri hingga maret 1978, belum ada tenaga dokter full time/dokter tetap. Namun berkat hubungan dan kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan Tk.II Kodya Pematangsiantar, Dinas Kesehatan Tk. II Kabupaten Simalungun, dan RS. Umum Pematangsiantar, maka berbagai jenis pelayanan dapat dilaksanakan.
Pelayanan ini dapat berjalan dengan hadirnya tenaga-tenaga dokter dari instansi diatas yaitu:

1.    Ahli Kebidanan dan Kandungan               :  Dr. Yusuf Pohan (alm)
2.    Ahli Bedah                                                 :  Dr. Henock Manik
3.    Ahli Anak                                                  :  Dr. H. Djohan Azis
4.    Dokter spesialis penyakit dalam                :  Dr. M. Syaaf Karim (alm)
5.    Dokter Umum                                            :  1). Dr. Partomuan Siahaan
            2). Dr. Rasman Tarigan
           3). Dr. Laidin Saragih 
6. Ahli Radiologi                                            :  Dr. AZ. Simangunsong (alm)

F.     PERESMIAN RUMAH SAKIT Tahun 1972
Mengingat bahwa Surat Ijin Sementara Rumah Sakit Harapan telah berakhir masa berlakunya maka Pengurus Yayasan Harapan membuat surat permohonan perpanjangan ijin sekaligus perolehan Ijin Tetap Rumah Sakit Harapan. Pada tanggal 20 Juni 1972, akhirnya terbitlah Ijin Tetap Rumah Sakit Harapan Nomor 486/P.KES/I.D/1972.  Setelah Ijin Tetap diperoleh, maka diadakanlah acara peresmian Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar pada tanggal 21 September 1972 oleh Bapak Uskup Agung Medan yaitu Mgr. DR. AH. Van Den Hurk (Alm).

G.    PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT DARI TAHUN KE TAHUN
      a)  Bangunan Fisik/fasilitas penunjang medis :

1.       Poliklinik Umum
2.       Klinik Bersalin
3.       Gedung Rumah Sakit meliputi :
-          Ruang Rawat Inap Umum
-          Laboratorium
-          Kamar Bedah
-          Ruang Obat
-          Dapur Umum
-          Kamar Cuci
-          Kamar Mayat
-          Ruang Rontgen
v  Tahun-tahun  bangunan berdiri/renovasi :
ü  Tahun 1973 mendirikan :
-          Ruangan/Zaal Isolasi
-          Ruangan Rontgen
-          Ruangan Laboratorium
(Sebelumnya, pemeriksaan foto dan laboratorium dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pematangsiantar).
ü  Tahun 1974 mendirikan :    
-          Ruangan Rawat Inap Umum
-          Ruangan Penerangan (Aula)
ü  Tahun 1975 mendirikan  : Asrama Perawat puteri
ü  Tahun 1977 mendirikan  : 
-          Rumah Dinas Petugas Supir Ambulance
-          Rumah Dinas Untuk Biarawati
-          Rumah Dinas Direktur
-          Penyempurnaan / Rehap ruangan bedak (OK)
ü  Tahun 1980, pemeriksaan ECG dapat dilakukan sampai sekarang
ü  Tahun 1983 mendirikan ruang penitipan bayi
ü  Mulai september 1991 sampai sekarang, pemeriksaan USG telah ada di RS. Harapan.
ü  Tahun 2016 mendirikan  :
-          Ruang Perawatan VIP dan Kelas 1 (Liebreks & Meinalda)
-          IPAL
ü  Tahun 2017 mengadakan  :
-          Incenerator
-          Garasi Ambulance
ü  Tahun 2018 mendirikan  :
-          Ruang Instalasi Rekam Medik
-          Renovasi ruang perawatan Fransiskus menjadi Hemodialisa (ruang cuci darah)
-          Gedung Laundri 

b) Jumlah Tenaga Kerja Pada Awal Berdirinya RS
1.         Dokter penanggung jawab         :  Dr. Luhut Lumbantobing (alm)
2.         Wakil/pelaksana                         :  Dr. MG. Rajagukguk
3.         Direktris                                     :  Sr. Martina Helena v.d Berg
4.         Pegawai/karyawan                     :  1.  Paramedis 35 orang
                                                              2.  Non medis 13 orang
5.         Dokter tamu/konsultan              :  7 orang
6.         Jumlah seluruh personil              :  58 orang

c)   Jumlah Tempat Tidur Pada Awal Berdirinya RS

ü  Unit rawat inap umum   :  21 TT
ü  Unit klinik bersalin        :  18 TT
ü  Unit bayi titipan             :  11 TT      
Total                                   : 50 TT 
  

Perkembangan Rumah Sakit ini juga didukung oleh Sumber Daya Manusia yang telah mengabdikan diri dan berkarya dalam pelayanan terhadap pasien. Sumber Daya Manusia tersebut terdiri dari beberapa Kongregasi dan seluruh karyawan/ti Rumah Sakit Harapan. Sebelum tahun 2007, kongregasi yang berkarya di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar adalah Kongregasi FCJM, KYM, KSSY, KSFL, Bruder Budi Mulia, SFD, FSE, CMM, Kapusin dan Projo.

Pada tahun 2007, terdapat pergantian pengelola dari Kongregasi KYM kepada Kongregasi FCJM, sehingga mulai tahun 2007 yang berkarya di Rumah Sakit Harapan adalah suster-suster Kongregasi FCJM, Kongregasi KSSY dan Kongregasi KSFL. Jumlah karyawan/ti Rumah Sakit Harapan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan rumah sakit. Banyak pembenahan-pembenahan yang dilakukan terutama pada saat menjelang proses Akreditasi tahun 2011 termasuk struktur organisasi rumah sakit, pelatihan-pelatihan karyawan, peningkatan pendidikan beberapa karyawan, penambahan fasilitas kesehatan, pembenahan ruangan-ruangan kantor keperawatan dan ruangan rawat inap, dll. Dengan kerjasama dan kerja keras semua bagian dan unit kerja rumah sakit, akhirnya Rumah Sakit Harapan lulus Akreditasi pada tahun 2011.
Pada tahun 2016, Rumah Sakit Harapan juga telah Lulus Akreditasi dengan Program Khusus (4 Pokja) yaitu PMKP, PPI, HPK dan KPS.
Pada tahun 2019, Rumah Sakit Harapan kembali telah Lulus Akreditasi dengan peringkat Lulus Tingkat Paripurna.

Pelayanan ini masih perlu diteruskan dan dikembangkan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat yang dilayani yang semakin berkembang. Tantangan-tantangan yang dialami Rumah Sakit berupa perubahan undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah serta tuntutan masyarakat mendorong Rumah Sakit Harapan untuk senantiasa membenahi diri dalam segala aspek pelayanan agar tetap dapat menjawab tuntutan zaman dan melaksanakan visi misi Keuskupan Agung Medan. Dengan demikian, menjadi salah satu sarana pewartaan kasih Allah terutama terhadap orang menderita dan miskin. Rumah Sakit tetap melakukan pembenahan-pembenahan dalam seluruh aspek pelayanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar